Dari Hidup di Kolong Jembatan hingga Punya Ribuan Mitra Toko: Perjalanan Inspiratif Suyono, Pengusaha Asal Nganjuk
Tak semua orang mampu bangkit setelah terpuruk. Namun, kisah hidup Suyono, seorang pengusaha perlengkapan toko asal Nganjuk, Jawa Timur, membuktikan bahwa keterbatasan dan kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Dari hidup di kolong jembatan hingga memiliki jaringan ribuan toko di seluruh Indonesia, perjalanan Suyono menjadi bukti bahwa tekad dan kerja keras bisa mengubah segalanya.
Cerita perjuangan ini dikisahkan melalui kanal YouTube Pecah Telur berjudul “Terjerat Lingkaran Hutang, Sempat Hidup di Kolong Jembatan, Kini Sukses Bisnis Retail”, yang diunggah pada Jumat, 26 September 2025.
Terpuruk karena Gagal Panen dan Terjerat Utang
Kehidupan Suyono dulu jauh dari kata mudah. Ia sempat mengalami tiga kali gagal panen tebu yang membuatnya terlilit utang hingga Rp40 juta. Setiap minggu, rumahnya didatangi penagih. Bahkan, anaknya yang masih duduk di kelas 5 SD terpaksa menutupi kehadiran ayahnya.
“Anak saya waktu itu sudah bisa bohong demi saya, bilang ayahnya nggak ada di rumah. Itu momen paling menyakitkan,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.
Dalam keadaan terpojok, Suyono akhirnya mengambil keputusan berani: berhenti berhutang dan memulai usaha baru. Bermodal Rp19 juta dari hasil panen terakhir, ia membuka toko perlengkapan ritel kecil-kecilan. Toko pertamanya hanya berdinding terpal dan memiliki dua rak sederhana.
Awal yang Berat dan Tantangan Tak Berhenti
Perjalanan membuka usaha baru bukan tanpa rintangan. Ia sempat diremehkan karena menjual rak buatan sendiri, padahal ia bahkan belum mahir mengelas.
“Saya belajar bikin rak dari YouTube. Awalnya gambar dulu di SketchUp, terus minta orang lain bantu buatkan,” ujarnya sambil tersenyum.
Masalah lain datang dari kepercayaan pembeli. Banyak orang ragu mentransfer uang karena lokasi usahanya di desa kecil. Untuk mengatasi hal itu, Suyono berinisiatif menggunakan sistem COD (bayar di tempat). Ia bahkan menjamin pengiriman barang hingga Kalimantan dengan bantuan jaringan sopir ekspedisi yang sudah ia kenal.
Selain itu, toko miliknya juga dikenal buka 24 jam karena ia sadar banyak pelanggan membutuhkan perlengkapan pada waktu tak terduga.
“Orang melahirkan, ada yang meninggal, pasti butuh sesuatu tengah malam. Dari situ toko saya mulai dikenal,” tuturnya.
Strategi dan Prinsip Hidup yang Mengubah Nasib
Suyono tak hanya fokus pada penjualan, tapi juga inovasi. Ia menciptakan rak toko berukuran lebih kecil dan efisien dibanding produk pabrikan besar, sehingga lebih sesuai kebutuhan pasar dan lebih terjangkau harganya.
Ia juga membangun jaringan distribusi luas hingga ke pelosok Indonesia, dengan sistem logistik yang transparan dan terpercaya.
Namun, yang paling menarik adalah prinsip berbagi yang ia pegang teguh.
“Kalau pelanggan bisa beli, berarti dia punya uang. Tapi yang perlu dibantu justru yang nggak bisa beli. Rezeki malah lancar kalau kita ikhlas,” ujarnya.
Filosofi itu membuat usahanya semakin berkembang karena banyak orang mempercayai ketulusan dan integritasnya.
Sukses dan Dampak Nyata di Lapangan
Kini, bisnis Suyono telah berkembang pesat. Produknya — mulai dari rak toko, meja kasir, hingga sistem administrasi — telah digunakan oleh lebih dari 2.000 toko di seluruh Indonesia, bahkan sampai Papua dan Aceh.
Tak hanya berjualan, ia juga membuka pelatihan gratis bagi pengusaha kecil untuk belajar manajemen toko dan sistem kasir.
“Banyak yang datang dari luar daerah. Saya ajari dari nol, karena saya juga dulu belajar dari nol,” ucapnya.
Dari seseorang yang pernah berutang di banyak bank, kini Suyono mampu membeli sawah, tanah, dan aset lain. Meski begitu, ia tetap rendah hati dan bersyukur.
“Saya pernah hidup di bawah jembatan, sekarang bisa bantu orang lain. Itulah kebahagiaan sejati,” katanya.
Mimpi untuk Masa Depan
Meski telah sukses, Suyono tak ingin berhenti berinovasi. Ia berencana membangun jaringan minimarket modern di desa-desa dengan sistem yang efisien dan modal terjangkau. Selain itu, beberapa lahan miliknya akan digunakan untuk fasilitas sosial seperti kolam renang gratis bagi warga sekitar.
Tak hanya itu, ia juga tengah menjajaki peluang ekspor karena produk rak buatannya mulai dilirik pasar luar negeri berkat desain efisien dan harga kompetitif.
Jika semua rencana ini terwujud, bukan mustahil Suyono akan menjadi pemain besar di industri ritel Asia Tenggara.
Inspirasi untuk Banyak Orang
Kisah Suyono adalah bukti nyata bahwa kegagalan hanyalah batu loncatan menuju kesuksesan. Dengan kerja keras, keberanian, dan keinginan untuk berbagi, hidup yang dulu kelam kini berubah menjadi inspirasi bagi ribuan orang.
Dari kolong jembatan hingga dikenal di seluruh Indonesia — perjalanan Suyono adalah cerminan bahwa siapa pun bisa bangkit, asalkan tidak menyerah.
